SINOPSIS RENCANA
PENELITIAN MAHASISWA
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Nama : Padillah
Nomor
Pendaftaran : 15010273
Universitas
Asal S1 : Universitas Jambi
IPK
S1 :
3,14
Judul
Skripsi : Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Keputusan
Petani Dalam
Menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan Di
Desa Pudak Kabupaten Muaro Jambi.
Judul Sinopsis Penelitian : Kajian
Strategi Dalam Menerapkan Sistem Tanam
Jajar Legowo Berkelanjutan Di Kabupaten Muaro Jambi
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian
penduduknya adalah bercocok tanam. Kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional diantaranya adalah dengan peningkatan
kehidupan ekonomi yang dilakukan melalui pembangunan pertanian (Sukino, 2013).
Pembangunan
pertanian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok subsektor diantaranya adalah
subsektor perkebunan dan subsektor tanaman pangan. Pembangunan subsektor
tanaman pangan merupakan salah satu sektor pertanian dalam upaya
meningkatkan pendapatan sesuai dengan potensi lahan, tenaga kerja
dan modal yang dimiliki
(Sari,
2010). Pemenuhan
konsumsi pangan khususnya beras melalui penyediaan dalam negeri saat ini
merupakan tema sentral pembangunan pertanian. Walaupun suplai bahan pangan yang
dibutuhkan mungkin lebih murah melalui impor, namun pemenuhan melalui produksi
dalam negeri tetap menjadi penting dalam rangka mengurangi ketergantungan pada
pasar dunia.
Berdasarkan angka sementara produksi
padi secara nasional pada tahun 2014 yang diterbitkan oleh BPS (2015a), terjadi
penurunan 70,83 juta ton gabah kering giling (GKG) atau sebesar 0,45 juta ton
(0,63 persen) dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi diperkirakan terjadi
karena penurunan luas panen seluas 41,61 ribu hektar (0,30 persen) dan
penurunan produktivitas sebesar 0,17 kuintal/hektar (0,33 persen).
Sedangkan angka sementara produksi padi di
Provinsi Jambi pada tahun 2014 yang diterbitkan oleh BPS (2015b), diperkirakan
sebesar 664.721 ton GKG atau naik sebesar 187 ton (0,03 persen) dibandingkan
tahun 2013. Kenaikan produksi terjadi karena adanya peningkatan produktivitas
sebesar 2,17 kuintal/hektar (5 persen) walaupun luas panen mengalami penurunan
seluas 7.253 hektar (4,73 persen).
Program nasional
dari pemerintah pusat di Provinsi Jambi salah
satunya adalah program P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional)
dengan cara pola sistem tanam jajar legowo. Sedangkan program pemerintah daerah
untuk Kabupaten Muaro Jambi adalah dengan membina
kawasan kampung pangan
terpadu dan program SLPTT (Sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu) guna
peningkatan produksi padi,
jagung, kedelai dan komoditas lainnya. Tanaman padi merupakan bahan
pangan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sebagai bahan
pangan pokok utama padi memegang posisi yang strategis untuk dikembangkan. PTT
(Pengelolaan tanaman terpadu) adalah suatu pendekatan inovatif dalam
meningkatkan produktifitas dan efisiensi usahatani padi melalui paket teknologi
dan dinamisasi komponen teknologi padi sawah yang memiliki efek sinergestik
(BPTP Jambi, 2013).
Komponen
dasar teknologi pengelolaan tanaman terpadu salah satunya ialah pengaturan
populasi jarak optimum yang telah diperkenalkan di Provinsi Jambi pertama kali
pada tahun 2005 yaitu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sedangkan di Kabupaten
Muaro Jambi pada tahun 2007. Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu wilayah
penghasil padi di Provinsi Jambi dengan luas lahan 23.296 ha dan merupakan
wilayah yang memiliki luas lahan padi sawah terbesar setelah Kabupaten Tanjung
Jabung Timur yakni sebesar 41.988 ha. Walaupun Kabupaten Muaro Jambi memiliki
luas lahan sawah dibawah Kabupaten Tanjung Jabung Timur namun produktivitasnya
lebih tinggi yaitu 46,19 ton/ha dengan luas panen 9.957 ha dan dengan produksi sebesar 45.991 ton (BPSc, 2013).
Pengelolaan
tanaman terpadu pada usahatani padi sawah menganjurkan untuk mengatur jarak dan
populasi tanaman dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo. Sistem tanam
jajar legowo adalah sistem tanam dengan pengaturan jarak tanam tertentu
sehingga pertanaman akan memiliki barisan tanaman yang diselingi oleh barisan
kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir setengah kali jarak tanam antar
barisan (BPTP Jambi, 2013).
1.2. Rumusan Masalah
Pembangunan
tanaman pangan di Provinsi Jambi pada dasarnya merupakan bagian integral dan
tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian dalam upaya mewujudkan program
pembangunan secara nasional. Pembangunan sub sektor tanaman pangan yang telah
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan dalam memperkenalkan
teknologi baru salah satunya adalah sistem tanam jajar legowo yang telah
mendapatkan hasil yang menggembirakan baik dalam peningkatan produksi, pendapatan,
kesejahteraan dan penyerapan tenaga kerja yang
juga merupakan hasil dari penelitian awal penulis yang berlokasi di Desa
Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
Hal
ini dapat dijadikan sebagai salah satu indikator bahwa adanya peningkatan produksi
padi dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang di lakukan dengan
cara intensifikasi. Oleh karena itu Pemerintah (Dinas terkait) harus memiliki
upaya untuk mendorong petani untuk semakin memahami dan memaknai pentingnya menerapkan
teknologi baru seperti sistem tanam jajar legowo secara berkelanjutan dalam kegiatan
usahatani padi sawah guna untuk pencapaian swasembada pangan (padi). Meskipun
pemerintah kerap mengklaim Indonesia telah berhasil mencapai swasembada pada
beberapa komoditas pangan tertentu, namun harus diakui pencapaian swasembada
belum baik karena sangat riskan digoyang krisis ekonomi.
Sehubungan dengan
hal tersebut di atas, maka diperlukannya mengkaji strategi dalam menerapkan
sistem tanam jajar legowo untuk berkelanjutan dengan memanfaatkan dan mengelola
sumberdaya lahan dan sumber daya manusia yang ada guna peningkatan produksi dan
produktifitas sebagaimana dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan
sistem tanam jajar legowo di Kabupaten Muaro Jambi
2. Bagaimana menetapkan strategi
dalam menerapkan sistem tanam jajar legowo
untuk berkelanjutan di Kabupaten Muaro Jambi
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengkaji perkembangan
sistem tanam jajar legowo di Kabupaten Muaro
Jambi
2. Untuk menentukan strategi dalam
menerapkan sistem tanam jajar legowo secara
berkelanjutan di Kabupaten Muaro Jambi.
Kerangka Pemikiran
Program
Nasional Pemerintah Pusat P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional)
|
Pemerintah
Provinsi Jambi
|
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi
|
Strategi
dalam Menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo Berkelanjutan:
-
Pengembangan
motivasi petani
-
Peningkatan
kualitas penyuluh dan penyuluhan
-
Dukungan
dana pembangunan untuk pembinaan pemanfaatan teknologi tepat guna
-
Pengembangan
kesadaran masyarakat pada
inovasi baru
|
Metode yang digunakan untuk
penelitian lanjutan ini adalah dengan menggunakan metode analisis SWOT dengan
penjelasan kuantitatif dan menggunakan teknik pengambil sample yaitu secara acak
sederhana (Simple Random Sampling).
Teknik pegambilan data dengan cara wawancara sedangkan data yang diambil adalah
data primer dan data sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Badan
Pengkajian Teknologi Pertanian. 2013. PTT
(Pengelolaan Tanaman Terpadu) Sistem
Tanam Jajar Legowo. Jambi: Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.
BPSc. 2013. Jambi Dalam Angka 2013. Badan Pusat
Statistik Jambi. Jambi.
Sari, Wika, P.
2010. Analisis Efisiensi Penggunaan
Faktor Produksi pada Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Batang Asam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Jambi: Skripsi Fakultas Pertanian
Universitas Jambi.
Sukino, U. 2013. Membangun
Pertanian Dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani. Yogyakarta: Pustaka Baru Pess.